Hari Bumi dan Reklamasi Pertambangan di Indonesia
Setiap tanggal 22 April, seluruh dunia memperingatinya sebagai hari bumi. Peringatan hari bumi ini dimaknai dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang dihuni oleh manusia yaitu bumi. Penetapan hari bumi ini dicetuskan oleh seorang pengajar ilmu lingkungan sekaligus Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson di Amerika Serikat pada tahun 1970. Perlu diketahui bahwa pada tahun 1960-an, Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang cukup aktif melakukan opini kritis dan aksi-aksi protes tentang pencemaran lingkungan. Hal ini dipengaruhi oleh terbitnya sebuah buku yang berjudul “Silent Spring” karya Rachel Carson pada tahun 1962. Buku ini membangun kesadaran akan lingkungan hidup pada masyarakat di Amerika Serikat. Buku ini secara terkonsentrasi mengangkat masalah seputar lingkungan hidup yang sedang terjadi di Amerika dan akan membahayakan manusia, yaitu kesadaran akan bahayanya penggunaan pestisida DTT pada pertanian yang menimbulkan kematian ekosistem makhluk hidup serta berpotensi menciptakan penyakit baru bagi manusia. Dalam bukunya, Carson mengatakan bahwa bencana alam diciptakan oleh manusia itu sendiri dengan cara merusak bumi. Sejak beredarnya buku ini, satu persatu muncul berbagai kelompok maupun organisasi yang bergerak dalam bidang pelestarian lingkungan hidup sehingga melahirkan gerakan lingkungan global. Read more