Pos

Video : Mungkinkah Pertambangan Berkelanjutan? Pandangan Baru dari Rezki Syahrir

Apakah benar pertambangan berkelanjutan tidak bisa diwujudkan? Aktivitas tambang seringkali dianggap tidak dapat berkontribusi bagi sustainable development atau pembangunan berkelanjutan. Keberlimpahan sumber daya alam yang seharusnya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, seringkali malah menjadi kutukan bagi sebuah negara. Di dalam forum Georesources-Solutions to Global Challenges, University of Exeter, Rezki Syahrir, Direktur IISM, memberikan sudut pandang lain tentang pertambangan berkelanjutan.

Read more

Konsep SDGs di Energi dan Pertambangan: Highlights Seminar Olimpiade Geologi 2018 UNPAD

Sektor energi dan tambang merupakan sektor penggerak ekonomi terbesar dan krusial. Pada saat ini dunia telah mulai melakukan pengurangan pemakaian terhadap energi fossil, yang dinilai tidak ramah lingkungan serta tidak dapat diperbarui. Namun pemakaian energi fossil masih sulit dilepaskan dari kehidupan masyarakat serta belum adanya energi terbarukan yang dapat menggantikan posisi energi fossil ini. Tapi seiring waktu energi fossil akan tergantikan untuk itu energi fossil masih diperlukan hingga saatnya masa transisi menuju energi baru dan terbarukan. Di saat yang sama, industri tambang telah memasuki tahapan yang baru, yaitu tahapan dimana dimulainya penerapan tambang berkelanjutan. Penerapan tambang berkelanjutan ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran terhadap lingkungan, menjaga umur tambang serta dapat mengembalikan lahan pertambangan menjadi asri seperti sebelum ditambang serta pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Namun penerapan metode ini masih belum sepenuhnya dilakukan di Indonesia, sehingga masih banyak tambang yang tidak memperhatikan lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Dengan ikutnya Indonesia dalam program PBB yaitu Sustainable Development Goals (SDGs), mengharuskan Indonesia untuk mengimplementasikan program tersebut seperti energi bersih, ramah lingkungan dan memberikan manfaat kepada masyarakat secara berkelanjutan. Read more

Setelah Tambang Timah di Singkep: Catatan Perjalanan di Singkep, Kab Lingga Provinsi Kepulauan Riau

oleh: Abdul Qodir Jaelani (Qodja) & Rezki Syahrir

Lokasi Pulau Singkep

Prolog

Bekas Tempat Tinggal Petinggi UPTS yang Sekarang jadi Gedung Daerah Dabo-Singkep.

Ada perasaan segan tatkala menatap bangunan ini. Sisa-sisa dari keangkuhan masa lalu ketika mesin-mesin pengeruk timah masih beroperasi di Singkep dan menjadi tulang punggung perekonomian. Saat itu Singkep mengalami masa kejayaan di bidang ekonomi dan pembangunan karena aktivitas penambangan timah yang sudah eksis hampir dua abad dan menopang segala kemajuan di Singkep.

Dahulu Rumah berarsitektur khas Belanda ini menjadi tempat bermukimnya para petinggi UPTS (Unit Penambangan Timah Singkep). Menjadi ciri khas dan kebanggaan kota yang berdiri indah di atas bukit dan dikelilingi oleh pohon pisang kipas dan pohon rindang. Sebagian bangunan kini dialihfungsikan oleh pemerintah setempat menjadi aset negara. Sebagian dijual dengan harga murah oleh mantan karyawan dan pejabat setempat kepada yang mau membeli. Read more

Menggali Potensi Kesejahteraan Sosial dari Industri Pertambangan Emas untuk Pembangunan Berkelanjutan di Nabire, Papua

Sebuah Industri sejatinya harus memberikan dampak kesejahteraan ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan bukan hanya bagi pelaku usaha industri namun juga pemangku kepentingan lain seperti  masyarakat  setempat dan pemerintah selaku pengelola sumber daya. Tidak terkecuali pada industri pertambangan. Pengelolaan sumber daya mineral (pertambangan) telah tercantum pada Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945, dimana dalam pengelolaannya harus disertai akan kewajiban untuk mempergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan tidak memberikan ruang bagi kejahatan lingkungan. Jika pengelolaan pertambangan oleh pelaku usaha tidak memperhatikan hal-hal tersebut, tentunya akan mempengaruhi kesejahteraan sosial dan pembangunan berkelanjutan yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia. Nomor 59 Tahun 2017. Read more

IISM Goes to Campus: Mengenal Lebih Dalam Tentang Sumber Daya dan Tata Kelola Lingkungan

Direktur IISM, Rezki Syahrir didampingi Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Makassar, Hardianto Hawing, S.T., M.A memberikan materi kuliah tamu

Jumat Siang, 29 Desember 2017 selepas jam makan siang tepatnya pukul 14.00 WIB, sejumlah mahasiswa dan mahasiwi memadati Gedung Iqra lantai 5 ruang sidang Fisif Universitas Muhammadiyah Makassar di Jln. Sultan Alaudiin, Makassar. Antusiasme mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar ini didasari oleh rasa keingintahuan yang mendalam tentang tema kuliah tamu saat itu, yaitu tata kelola lingkungan. Suasana yang berbeda dirasakan oleh 64 mahasiwa ketika Direktur Indonesian Institute for Sustainable Mining (IISM), Rezki Syahrir, ST, S.IP, MBA, M.Si, dalam kesempatan itu menjadi pembicara materi kuliah dan membagikan ilmu serta pengalamannya di bidang sumber daya dan tata kelola lingkungan. Beliau dikenal sebagai seorang ahli dalam bidang sumber daya khususnya pertambangan dan telah melakukan banyak riset tentang sumber daya dan pengelolaan lingkungannya. Read more