Focus Group Discussion: Kajian Tindakan Karantina Hewan Dan Sentra Peternakan Berbasis Pulau Menuju Kemandirian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Lingga


Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, merupakan salah satu dari banyaknya daerah di Indonesia yang masih berjuang untuk melepas ketergantungan terhadap eksploitasi lahan tambang di masa lalu. Pulau Singkep, salah satu pulau di Kabupaten Lingga pernah berjaya akan pengelolaan penambangan timah sejak 1812 sebelum akhirnya BUMN timah terbesar kala itu, PT Timah Tbk menghentikan kegiatan penambangan timahnya pada tahun 1992 dan memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat Pulau Singkep. Menyadari hal tersebut, pemerintah Kabupaten Lingga hingga kini terus berupaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui sektor ekonomi seperti Peternakan, Pertanian, Perikanan  dan Pariwisata. Kabupaten Lingga yang memiliki lebih dari 600 pulau merupakan suatu kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan. Saat ini, Bupati Lingga, Alias Wello, memusatkan sektor peternakan dan pertanian pada pemanfaatan pulau-pulau di Kabupaten Lingga.

Hal inilah yang mengantarkan pada acara Focus Group Discussion Pada tanggal 6 Desember 2017 lalu bertempat di Hotel Harmoni, Batam. Pemerintah Kabupaten Lingga mengundang para narasumber dan pemangku kepentingan dalam diskusi Kajian Tindakan Karantina Hewan dan Sentra Peternakan  Berbasis Pulau Menuju Kemandirian dan Ketahanan Pangan Nasional. Narasumber yang diundang saat diantaranya adalah Wakil Ketua Badan Legislatif & Anggota Komisi IV DPR RI, Ahli pakan dari Fakultas Peternakan UGM, Sekretaris Badan Karantina Pertanian, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewan dari Badan Karantina Pertanian, Kepala Bidang Operasi Distrik Navigasi Kelas I Tanjungpinang, Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian, dan Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT. Pada kesempatan itu, IISM  hadir sebagai salah satu peserta diskusi mewakili institusi non-pemerintah yang dengan kapasitasnya memiliki perhatian khusus terhadap pengembangan sektor-sektor industri dan peningkatan kesejahteraan masyarakat berkelanjutan di Indonesia.

Ruang lingkup diskusi mencakup hal-hal seperti mengenalkan pulau-pulau di Kabupaten Lingga untuk dimanfaatkan di bidang peternakan, yaitu sebagai Pulau Karantina Sapi dan pulau Bakung merupakan kandidat utama pulau Karantina yang diusulkan oleh pemerintah Kabupaten Lingga. Diskusi kemudian berlanjut pada melihat letak dan posisi pulau Bakung dan hubungannya dengan wilayah pengembangan budidaya ternak yang rentan terhadap penyakit hewan yang ditularkan melalui ruminasia. Beberapa bahasan lain diantaranya adalah membahas peruntukan pulau bakung dalam rencana Tata Ruang Wilayah, potensi daya dukung lahan Pulau Bakung untuk penyediaan sumber hijauan pakan dan pasokan sumber air bersih, prospektif Pulau Bakung sebagai Pulau Karantina di wilayah perbatasan, daya dukung alur pelayaran dan pelabuhan, serta potensi pemanfaatan pulau-pulau kosong di sekitar Pulau Bakung sebagai Sentra Peternakan dan Berbasis Pulau.

Diskusi berlangsung selama 5 jam dengan kajian dan temuan-temuan yang disampaikan oleh para narasumber dan diterima oleh para peserta. Selain beberapa masukan dari para narasumber dan peserta, optimisme dan semangat juga disampaikan oleh berbagai pemangku kepentingan. Harapannya, penerimaan masyarakat dan kerjasama dari berbagai pihak dapat menjadi langkah awal terwujudnya pemanfaatan Pulau Bakung sebagai Pulau Karantina dan pulau-pulau sekitar di Kabupaten Lingga sebagai sentra peternakan menuju kedaulatan pangan hewani serta kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.

 

Ditulis oleh Fitria Yuniarti

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *